Cerita tentang SEBUAH PRIBADI
Tuesday, May 27, 2014
7:05 PM
Saya harus meminta maaf untuk ANDA.
Untuk KE-KEPO-AN saya.
Untuk KE-SOK-TAHUAN saya.
Untuk segala hal BAIK yang TERNYATA ANDA ANGGAP kurang baik.
Saya minta maaf!
Saya baru mengenalnya beberapa tahun belakangan ini.
Saya berada ditempat kerja yang sama dengan dia.
Mengenal dia membuat saya begitu kagum akan keragaman budaya INDONESIA.
Dia memiliki sosok yang lembut.
Sangat lembut layaknya wanita jawa.
Tuturannya seolah tidak pernah melukai angin.
Teriakkannya pun sangat menyejukkan.
Dia memiliki mata yang indah.
Bulat dan bersinar cerah.
Saat dia tersenyum, MATANYA seolah melengkungkan PRIBADI yang MENARIK itu.
Dia adalah ANUGRAH KEINDAHAN yang TUHAN kirim untuk DEWA yang MENDAPATKANNYA.
Dia sosok yang PINTAR.
Bekerja dengannya, membuat segala BEBAN KERJA SAYA menjadi sangat ringan,
Dia memiliki OTAK yang ENCER, dan sangat CEKATAN,
Dia sangat PAHAM BETUL tentang INSTRUKSI apa yang saya berikan,
Saat saya tidak ada ditempat tugas.
Dia adalah kekaguman yang MEKAR dan MEWANGI,
Bagi PENDUDUK TRANSMIGRAN diujung timur INDONESIA.
Dia adalah KEBANGGAAN yang selalu didengungkan oleh sebagian orang.
Dia memiliki KEIMANAN dan KETAQWAAN yang sangat TINGGI,
Terhadap IMAN dan AGAMANYA.
Dia menunjukkan pada saya,
Bahwa TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA itu masih ada.
Dan untuk setiap acara-acara besar yang diadakan ditempat kerja kami,
DIA adalah ORANG YANG SELALU SAYA TUNJUK,
Untuk MENJADI KETUA PANITIA.
Orang yang selalu BISA SAYA ANDALKAN dan PERCAYAKAN tentang apapun.
Dia adalah TANGAN KANAN saya,
Saat saya tau bahwa TIDAK ADA yang bisa saya andalkan lagi.
Saya menganggapnya LEBIH DARI SEKEDAR REKAN KERJA,
Saya menganggapnya SAUDARA SAYA!
Lalu, sampai suatu ketika…
Saya menemukan KENYATAAN LAIN yang menghancurkan KEKAGUMAN saya.
Meluluh lantahkan KEBANGGAAN saya TENTANG PRIBADINYA.
Dan saya begitu kecewa mendapati BAHWA DIA tidak SEINDAH, apa yang SAYA KAGUMI!
Ketika, saya MENULISKAN KEKAGUMAN saya terhadap sebuah PRIBADI,
Itu artinya SAYA BENAR-BENAR KAGUM akan DIA.
Saya tidak pernah berpikir untuk MERAGUKAN APA PUN yang DIA LAKUKAN.
Saya tidak akan MENYINGGUNG MASA LALUNYA.
Saya akan MENGHORMATI SEGALA hal PRIBADI yang dia PUTUSKAN dan DIA JALANI.
Tanpa bertanya KENAPA!
Namun, hal yang terjadi adalah BEDA!
DIA yang SEHARUSNYA MENJADI CONTOH yang BENAR,
Justru menjadi CONTOH yang SALAH!
Beberapa hari yang lalu, ada beberapa orang ibu datang pada saya.
Saat itu, mereka ke puskesmas untuk berobat anaknya yang sakit. Setelah saya selesai membuat obat dan saya berikan. Salah seorang ibu berucap dengan lantang dan sinis.
"Dok, itu suster DEWI hamil ya? Siapa suaminya? Bukannya masih bujang,dok?"
Saya tidak terkejut. Karena saya sudah mengamati itu beberapa bulan yang lalu. Hanya saja saya masih cukup SOPAN untuk TIDAK MENEGURNYA! Kenapa? Karena itu bukan urusan saya.
"astaga, kok bisa ya. Ibu suster hamil diluar nikah! Apa ndak malu!" tambah ibu yang satunya lagi
Saya masih diam saja. Apa yang mau saya katakan? Toh memang benar! Walaupun yang bersangkutan berusaha menutupinya. Tapi kehamilan itu HIDUP, dan DIA TIDAK MASUK KEDALAM!
"dokter ndak tau?" tanya ibu I tadi.
"sudah sore, saya permisi duluan!" tegasku
Dalam perjalanan menuju rumah dinas yang memang tidak terlalu jauh. Saya terdiam menatap mentari sore yang kian merambat masuk. Kekuasaan matahari akan segera berganti. Sejenak, saya teringat pembicaraan tadi.
Betapa mudahnya menghancurkan sebuah KEKAGUMAN!
Beberapa hari berselang!
Entah darimana kabarnya. Tiba-tiba saja, seisi kampung ini sudah tau, bahkan beberapa kampung sebelah. Namun, suster dewi ini DIA TETEP STAY COOL. Walaupun dia terlihat sangat tersiksa dengan KEHAMILANNYA. Bagaimana dia tidak tersiksa? Dia berusaha menutupinya. Dia benar-benar beakting SENATURAL MUNGKIN agar KEHAMILANNYA TERSAMARKAN!
Pagi ini, saya berada berdua dengan dia. Pasien belum datang. Kami duduk bersebrangan. Saya mengamatinya dengan baik. Ada gurat lelah tergambar jelas disana. Jelas, dia sudah tidak SECERAH 2 tahun lalu, pertama kali saya menemuinya. Dia terlihat kusut dan kucel, pucat, tidal lagi semenarik dulu.
Mungkin anaknya laki-laki, pikir saya.
Tiba-tiba, dia mengaduh kesakitan. Dia menarik nafas dalam dan panjang. Saya masih mengamatinya tanpa bicara. Ketika mata kami beradu, dia tertunduk. Dan entah kenapa, suasana itu makin hening.
"Dewi, kamu baik-baik aja?"
Dia mengangguk.
"Kamu sakit?"
Dia diam. Dia tidak menatap saya. Dia hanya menunduk.
"entah ada apa dengan kamu. Tapi saya pikir, ada sesuatu yang kamu sembunyiin." ucapku pelan
"…..."
Saya tidak menunggu jawaban, kalau dia pikir begitu. Kami kembali diam.
"Dokter pikir saya hamil?"
Saya mengangkat muka dan menatapnya.
"Iya."
"Saya bukan hamil! Saya diguna-guna!" tekannya
Saya mengangguk.
"sudah periksa ke dokter kandungan?"
"saya ndak mau periksa,dok. Saya takut sakitnya parah"
"Loh, kamu ini kan petugas kesehatan. Gimana sih? Semakin cepat diketahui, semakin baik. Apalagi kalau kamu bilang ini di guna-guna. Sebaiknya turun supaya diperiksa! Di USG biar dilihat ada apa didalam perut kamu yang membesar itu." jelasku
Dia terdiam LAGI.
"Haid kamu teratur?"
Dia menggeleng
"Terakhir dapat kapan?"
"Lupa dok"
"Dewi, saya minta maaf ya. Tapi apa kamu melakukan hubungan sama pacarmu?"
Dia mengangguk.
Bersamaan dengan anggukan itu, KEKAGUMAN SAYAPUN PECAH BERKEPING-KEPING.
Saya terdiam cukup lama. Bahkan saya tidak mampu mengatakan apapun. Dihadapan saya, ada SESEORANG YANG SAYA SANGAT BANGGAKAN dan KAGUMI, sedang MENGAKUI KESALAHANNYA namun dia tidak sadar, BAHWA ITU SALAHNYA!
"Tapi dok, kalo saya ngelakuin itu, saya keluarin diluar." ucapnya pelan
Dan setiap penjelasan maupun perkataan yang keluar dari DIA.
Semakin MERUNTUHKAN KEKAGUMAN SAYA.
"Kamu taukan, itu salah? mau keluarin diluar. Atau didalam. Atau dimanapun itu. kamu taukan itu salah,dew?"
Dia diam.
"Lalu kenapa kamu yakin itu diguna-guna? Kalau kamu melakukan?"
"Soalnya saya kan keluarinnya diluar,dok."
"Kamu tau'kan, ada kemungkinan "ADA yang TUMPAH" didalam? Bahkan saat pake kondompun, kemungkinan BOCORNYA MASIH ADA!"
Dia diam.
"kamu udah TEST PACK?"
Dia mengangguk.
"Lalu?"
"Pas 3 bulan itu, saya tes positif dok."
Entah apa yang DIA PIKIRKAN! Teriakku dalam hati.
"Kenapa, kamu ga inget TUHAN sama ORANG TUAMU dikampung? Mereka begitu bangga dengan kamu,dew. Apa yang kamu pikirin? Kamu hanya ngerasa enak sesaat? Lalu? Kenapa kamu ndak berpikir panjang tentang orang-orang yang kamu sayang? Terutama kamu ndak takut TUHAN?"
Dia diam.
"kamu pikir, memiliki anak itu gampang? Apa kamu sudah siap,dew? Bapak ibumu dikampung sudah tau?"
Dia tetap diam.
"Apa yang harus kamu katakan kalo nanti PENYULUHAN tentang FREE SEX?"
Dia menunduk dan menutup mukanya dengan kerudungnya.
"Kamu tau? Kemaren sore, ada beberapa ibu yang bertanya tentang kamu. Dan saya hanya diam. Biar bagaimanapun, kamu adalah bagian dari keluarga besar puskesmas ini. Saya menganggap kamu sebagai sodara saya. Tapi kenapa kamu melakukan ini untuk kami? Kamu sadar ngga, apa yang akan dipikirkan orang tentang PEGAWAI PEREMPUAN PUSKESMAS ini?"
"Kamu adalah kebanggaan kampung ini,dew. Mereka semua sangat membanggakan kamu. Kamu selalu dicari ketimbang yang saya, sebagai dokter. Kenapa kamu begitu mudahnya menyerahkan hal yang sangat berharga itu. apalagi kalian belum menikah. Bukannya kamu sangat rohani sekali dew? "
Dan saya sangat idak bisa membendung aliran ucapan kekecewaan saya tentang dia.
Layaknya sungai yang menguap dan tumpah ruah,
Saya berbicara dengan kecewa!
Jujur, ada sesuatu KECEWA yang tidak bisa saya lukiskan.
Ada sesuatu yang hilang tentag DIA.
Lalu perlahan dan pasti,
KEKAGUMAN itu benar-benar PUDAR.
KEBANGGAAN itu benar-benar HILANG.
Dia masih diam. Saya juga kehabisan kata. Setengah diri saya membentak, itu bukan urusan saya! Namun setengah lagi, menuntut saya untuk mengingatkan hal ini. Agar sejarah tidak akan berulang lagi! Bagaimanapun keadaannya.
"jadi, kapan kalian menikah?"
Dia menggeleng.
"Kamu sudah berapa bulan?"
"jalan 8 bulan dok."
Saya bergegas berdiri untuk meninggalkannya.
Dan tangisnya pecah…
"Jadi dokter juga sama dengan yang lain! Dokter mau hakimin saya! Dokter ngerasa berhak untuk menghakimi saya?" isaknya
Saya terdiam. Dia menangis histeris. Entah untuk apa dia menangis seperti itu. dan untuk siapa dia menangis. Toh, pertanyaan saya adalah pertanyaan standar yang akan orang tanyakan. Apa dia begitu tersakiti? Inikan dia yang buat! Jadi sudah sepantasnya dia menghadapi ini.
"ini hidup saya dok! Dokter hanya orang luar yang tidak berhak ikut campur! Dokter tidak tahu apa-apa! Dokter tidak berhak menilai saya! Atau menghakimi saya. Dokter bukan TUHAN! Apa dokter tidak pernah berbuat salah?"
Saya membiarkannya meracau dan membentak saya.
"kenapa semua orang mau tau dan urusin urusan saya. Toh ini badan saya. Saya yang hamil bukan kalian! Saya bisa hadapin dan selesain ini sendiri! Kalian tidak perlu merasa repot! Saya tidak meminta uang kalian. Bahkan meminjam uang kalian untuk ini."
Saya masih diam. Saya berdiri dan menatapnya. Airmatanya kian deras.
"dokter ga perlu ngurusin saya. Saya ndak perduli omongan orang. Saya tau apa yang terjadi."
Saya menghela nafas panjang dan dalam.
" saya tidak berniat mengurusin apapun URUSAN KAMU.
HAMIL atau TIDAK ITU URUSAN KAMU!
Tapi saya MENGINGATKAN KAMU, bahwa yang kamu lakukan sekarang ini ADALAH KESALAHAN!
Dan SEGALA HAL yang KAMU MULAI dengan SALAH.
Harus KAMU SADARI, dan MINTA AMPUN dari TUHAN.
Saya tidak berhak MENGHAKIMI KAMU, tangan saya tidak sebersih salju untuk MENGHINA dan MEMAKI kamu,
Bahkan MENUDUH KAMU!
Kenapa kamu harus berbohong bahwa DIGUNA-GUNA?
Toh kamu menegrti dengan jelas bahwa KAMU MELAKUKAN HAL YANG BELUM PANTAS DILAKUKAN!
Saya hanya INGIN KAMU BERPIKIR PANJANG tentang semua ini.
Saya NGURUSIN URUSAN KAMU, hanya sebatas karena SAYA MENYAYANGI KAMU SEBAGAI SODARA SAYA,
Saya tidak akan MENGGURUI APAPUN tindakan kamu!
Hanya saja, TINDAKAN YANG SUDAH KAMU LAKUKAN itu MEMBUAT CITRA PEGAWAI PEREMPUAN DISINI,
Terlihat SANGAT MURAHAN!
Apa saya salah?"
Dia masih terisak.
" BAIK. Kalau itu yang kamu mau. Bahwa saya tidak bisa lagi sebagai teman untuk mengingatkan,
Saya tidak akan pernah MENGGANGGU KAMU.
Lakukan apa saja yang kamu mau.
Buat apa saja yang menurut kamu benar!
Kalau suatu hari nanti PENILAIAN WARGA DISINI BERUBAH terhadap kamu,
Kamu tidak perlu kaget!
Satu lagi, kamu seharusnya MALU PADA ATRIBUT yang KAMU KENAKAN!
Karena ternyata kamu tidak SESUCI yang mereka bayangkan!
Suatu hari nanti, kamu harus banyak berdoa,
AGAR KISAH INI TIDAK TERULANG pada KETURUNANMU.
Karena yang SELALU SAYA LIHAT,
BUAH TIDAK JATUH JAUH dari POHONNYA,
Lalu SEJARAH ITU TERULANG KEMBALI.
Saya minta maaf, kalau ada perkataan saya yang sangat menyinggung kamu.
Tapi kamu harus tau…
Saya mengatakan ini, karena SAYA SANGAT MENGAGUMI KAMU sebagai SOSOK PRIBADI yang BENAR dan BAIK.
Tapi hari ini, kamu menunjukkan bahwa PENAMPILAN LUAR tidak selamanya MENGGAMBARKAN KARAKTER dan WATAK seseorang!
Semoga apa yang saya katakan bisa kamu renungkan!"
Dia terdiam dan menatapku.
Saya bergegas kembali ke rumah dinas. Lalu saya berjanji dalam hati saya, sejak hari itu…
Saya tidak akan lagi MENGANGGAP DIA sebagai APAPUN.
Bahkan SAYA LEBIH MENGANGGAP SAPI-SAPI itu lebih berharga dari dia.
Saya jahat?
Mungkin!
Ketika anda mengenal saya,
Anda akan tau sepeti apa saya.
Ketika saya sangat menyayangi seseorang seperti saudara,
Saya akan melakukan apapun yang saya bisa untuk dia.
Saya akan berusaha melindungi dia.
Saya akan selalu mengingatkan dia tentang segala hal yang salah.
Mungkin benar, kadang cara saya tidak begitu baik.
Tapi apapun yang saya lakukan, hanyalah untuk menjaga DIA.
Namun, bila akhirnya NIAT BAIK yang SAYA SAMPAIKAN tidak disambut dengan baik.
Saya tidak akan lagi menjadi angin ribut seperti yang disebutkan oleh beberapa orang,
Saya akan menjadi ANGIN SEPOI-SEPOI.
Agar tidak ada yang terluka.
Kadang, celoteh bodoh saya menyakiti sebagian orang yang MEMANG MERASA,
Tapi bila anda MENCERMATI LEBIH TELITI LAGI,
Saya tidak sedang MENYAKITINYA,
Saya hanya MENUNTUNNYA untuk berpikir secara rasio,
Dan MENUNTUTNYA untuk introspeksi lagi,
Bila akhirnya DIA TETAP TIDAK MERASA "ADA YANG SALAH"
Akhirnya saya harus menyerah dan menanti WAKTU yang MENGEJUTKANNYA…
Ketika selang beberapa hari lagi…
Dan, saya mendengar ibu-ibu bergosip disalah satu warung terbesar dikampung itu. sebenarnya sedih mendengar itu. biasanya NAMANYA HARUM dan BERKUMANDANG tentang sejumlah tindakan baik yang dia buat. Namun kali ini, DENGUNGAN yang terdengar begitu bising dan mengganggu seperti degungan tawon.
Selesai belanja dengan beberapa bidan. Kami terkejut melihatnya ada disitu juga. Entah dia mendengar atau tidak. Namun dari raut wajahnya, saya tau dia mendengar DENGAN SANGAT JELAS kata-kata ibu-ibu itu.
Saya segera berlalu dari hadapannya. Toh, itu bukan urusan sayakan?
Dan sampai tulisan bodoh ini saya tulis,
GOSIP itu kian merambat dan menjadi,
Entah bagaimana kedepannya nanti.
Entah apa yang akan dihadapi oleh DEWI nanti…
Semoga DEWANYA cukup BERANI untuk bertanggung jawab!
Setidaknya, mereka berani memperbaiki apa yang sudah dimulai dengan salah.
Apa saya membencinya?
Tidak! Saya tidak membencinya,
Saya hanya MENYESALKAN, bahwa ORANG yang SAYA BANGGAKAN dan KAGUMI
Bisa melakukan KESALAHAN BODOH yang selalu saya TERIAKKAN pada GENERASI MUDA HARI INI!
Lalu untuk MENUTUPINYA, DIA MASIH BERBOHONG!
Terkadang, sulit untuk menerima…
Bahkan orang yang kamu kagumi, tidak sehebat yang seharusnya!
Orang yang selalu bisa kamu andalkan,
Tidak seistimewa yang kamu harapkan!
Jujur…
Saya sangat KECEWA!
Mungkin anda berpikir, untuk apa saya kecewa?
Sodara kandung? Bukan!
Sepupu? Bukan!
Lalu?
Saya hanya memikirkan, bagaimana perasaan orang tuanya…
Saat tau bahwa ANAK yang MEREKA BANGGAKAN untuk MEMPERBAIKI MASA DEPAN KELUARGA,
Justru MENCORENG CITRANYA sebagai PEREMPUAN TERHORMAT!
Anak yang MEREKA DIDIK dengan MORAL dan AKHLAK yang BAIK,
Ternyata HANCUR ditempat RANTAU ORANG, karena PERGAULAN yang SALAH.
Kemana larinya DIDIKAN ORANG TUA?
Kemana lenyapnya TAKUT AKAN TUHAN?
Kemana hilangnya NORMA-NORMA AGAMA?
Semua orang bisa berbuat kesalahan. Bahkan tiap harinya, ada kesalahan yang kita buat.
Tapi SETIAP KESALAHAN punya resiko yang harus dipertanggung jawabkan!
Dan ketika kita hidup ditengah masyarakat…
Kita tau, bahwa PENILAIAN adalah HAK ORANG!
Semua manusia yang punya mulut, bahkan BISUPUN,,,
Berhak BERBICARA!
Lalu?
Tidak semua KEKEPOAN berarti MENJUDGE seseorang.
Ada sebagian MANUSIA KEPO,
Karena MEREKA PEDULI dan PERHATIAN tentang kamu.
Kenapa?
Karena kamu sangat BERHARGA untuk MELAKUKAN SESUATU yang SALAH!
Dan itu membuat NILAIMU BERKURANG!
Sekuat apapun kamu membela diri,
Saya yakin…
PENGADILAN yang PALING BENAR adalah NURANIMU dan TUHANMU.
Bela-lah dirimu sekuat yang kamu mampu,
Lawanlah semua perkataan orang yang menurutmu salah,
Makilah dengan lantang semua orang yang kamu anggap menjahatimu,
Tapi SETELAH SEMUA itu…
APAKAH NILAIMU kembali sama?
Apakah KAMU KEMBALI BERHARGA?
Saya tidak melarangmu uhtuk melawan dan membela diri.
Siapapun berhak marah dan membela diri, sekalipun DIA BERBUAT SALAH.
Dia akan SELALU PUNYA 1001 ALASAN untuk MEMBELA DIRI,
Karena itukan begitu banyak PENGACARA?
Namun, saat kamu membela dirimu dengan lantang,
LIHATLAH ke-atas,
DISANA ada yang melihat dengan BENAR.
Bahkan sampai HAL TERKECIL YANG KAMU SEMBUNYIKAN.
DIA MAHA MENGETAHUI semuanya.
Lalu tunduklah,
Dan sujudlah untuk MEMINTA AMPUN…
Untuk kamu, sebuah PRIBADI yang SAYA KAGUMI…
Urusan pribadimu memang tidak layak saya campuri,
Namun sekali lagi,
Saya hanya bertindak sebagai teman yang mengingatkan kamu.
Bahwa TINDAKANMU SALAH.
Bersyukurlah bila masih ada YANG MAU MENGINGATKAN dan MENEGUR,
Sebab bila suatu waktu nanti,
Kamu tidak mendapati siapapun MENGINGATKAN KAMU,
Artinya KAMU TIDAK BEGITU BERHARGA untuk DIINGAT.
27 mei
Ketika saya benar-benar merasa kecewa tentang pribadi itu.
Dan saya mendapati saya begitu kepo.
Bukan karena saya begitu bersih dan benar untuk menghakimi
Namun, karena saya mengasihi dia.
Saya tidak sampai hati melihatnya melakukan hal salah itu.
Saya berusaha agar dia tau, jalan itu sudah salah.
Namun, kebaikkan saya ditanggapi dengan salah.
Mungkin karena cara saya yang salah….
Benyada Remals (*dyzcabz)
Nb : tenang saja, saya tidak akan lagi MENGADAKAN KAMU dalam KESEHARIAN saya.
kamu dapat tenang dalam KEDIAMAN saya.
saat saya TIDAK PEDULI dengan SESEORANG, bahkan BAYANGANNYA PUN tidak akan saya injak!
(*anggap saja dia DEWI)
25 facts about me Ini salah satu chalenge yang agak menatang bin unik, karena saya harus benar-benar mengenali siapa dan bagaimana saya. Memang hanya sebuah keisengan saja, tapi tetap saja, membuat saya berpikir cukup keras untuk ini... And, this is it... 25 fact about me : 1. Saya adalah sulung dari 5 bersaudara, namun tunggal perempuan dari 3 bersaudara, kedua adik perempuan saya meninggal. Dirumah semua memanggil saya Kakak, bahkan yang lebih tua dari saya. (*kocakkan?) 2. Saya lahir di Salatiga, tumbuh dan berkembang di berbagai kota, palembang, surabaya, makasar, namun sebagian umur saya, dihabiskan di Metropolitan. Hmmm,,,,tapi saya Ambon! 3. Saya menghabiskan waktu luang saya dengan nulis, denger musik, baca buku, but almost novel my fave reading. Hohoho... 4. Hal yang tidak pernah salah buat saya adalah CHOKI-CHOKI, karena teman terbaik sekaligus musuh teeberat saya (*sometimes) Yep, Im chocofreak! 5. Saya suka bertualang kemana saja. Apalagi kepegunungan. T...
Komentar
Posting Komentar