Langsung ke konten utama

Postingan

First Call.

Skype pertama kita, bukan berisi cerita tentang "hows life" beberapa hari terakhir ini. Namun lebih kepada "kok ga keliatan", "sinyalnya kurang bagus". Berasak kembali ke hutan loh,Dan. Bahkan ketika saya ada didepan rumah jam 04.30 pagi, karna perbedaan waktu kita hampir 12 jam. Lalu, kamu baru kembali ke mess mu, tempat istirahatmu jam2 dimana orang timur masih bobo dengan cantik. Lalu beberapa hari kemudian, kamu menelpon. Saya bahkan tidak tau harus bercerita apa. Harus ngomong santai yang gimana. Saya hanya menjawab seperlunya. Kamu? Kamu bertanya dengan nada canggung yang sulit saya terka. Perlu kamu tau, saya benci situasi ini. Saya bukan orang "rutinitas" yang akan senang dengan pertanyaan "hai lagi ngapain?", "Udah makan?", "Lagi dimana?", "Sama siapa?". Pertanyaan wajib yang membuat saya mual. Walaupun kadang, pada beberapa kesempatan kita perlu berbasa-basi. Saya memang begini. Saya bukan or...

Tentang Noke #30

makan malam adalah salah satu rutinitas bersama NOKE. ini diambil ketika saya sedang jaga malam. Diambil oleh Miz. kebetulan dia sedang nginap dirumah. dan malam ini, saya rindu suasana ini. Rindu duduk dan mendengar NOKE bercerita, tentang apa saja. nasehatnya. Pendapatnya tentang masalah kita. Apa saja. Saya hanya ingin, mendengar suara papa. Suara berat itu. Suara yang selalu memanggil kita untuk duduk rame-rame makan, sekalipun kamu sudah makan. Beliau akan selalu "memaksa"mu untuk duduk denganya. Beliau akan bertanya pada kita, satu-persatu. gimana kuliahnya? apa yang lagi dipelajari sekarang? apa yang susah? gimana sama dosen-dosennya, ada yang galak ngga? kalo kita menjawab datar-datar aja, Noke akan berucap "ayo dong, cerita sama papa, masak udah 1 minggu ga ada yang bisa diceritain." lalu, saat saya tidak ada disitu karna jaga, NOKE akan langsung "kaka mana ya?". "ANakmu kan tugas jaga malam ini,pa" ucap mama gemas. NOKE akan be...

BAD TEMPER DAY

Saya tidak pintar untuk "berbasa-basi" dengan begitu baik. Bahkan ketika saya mencoba ramah, justru terkesan mengejek pada beberapa orang. Poor of me? PMS bukan sebuah masalah besar untuk saya. Saya tidak sensitif dan saya bisa mengontrol "emosi". Setidaknya dilingkungan dimana saya sedang berada. Tapi tidak hari itu. Kita berempat memutuskan untuk makan di pecenongan. Jauh banget? Kita lagi kangen makan seafood. Dan saya pikir, pecenongan adaalah pilihan terbaik. Salah satunya. Karna tempat yang biasa kita makan penuh, kita mencoba tempat yang katanya mama sih enak. Membawa nama papa dan indera perasa papa sebagai penentu bahwa rumah makan itu enak, adalah jaminan buat kita bertiga percaya. Apa yang papa bilang enak, artinya enak! Lidahnya NOKE tidak pernah salah. Akhirnya kita masuk dan duduk. Dimeja terdepan didekat kasir. Seperti biasa kita akan memesan apa yang menjadi favorite masing-masing. Saya? Sapo tahu seafood. Standart ya? Ah...

Sebuah Buku

Saya tidak terkejut menerima beberapa email, dengan pengirim yang tidak begitu familiar. Entah gimana caranya dia bisa menemukan email saya yang aktif. Tulisan kamu bagus. Kenapa tidak membuat sebuah buku? Ini bukan kali pertama seseorang mengemukakan ide itu. Bukan juga kali pertama saya bergeming, Tentang tawaran itu. Dulu, saat di FB lama, beberapa orang senior saya mengatakan seperti ini. Teman-teman saya juga menawarkan supaya dibukukan. Tapi saya tidak tertarik. Diam, salah satu caramu berbicara pada sekitar, kamu tidak ingin bersuara dan diganggu. Diam, salah satu cerita yang tidak dilantunkan dengan lantang. Bahasanya adalah sepi. Jadi jelas ya, kenapa saya menolaknya? Atau selalu menangguhkannya? Saya menulis karena saya menyukainya. Saya bercerita karna saya ingin membaginya untuk orang lain. Saya tidak suka menyuarakannya dengan lantang. Saya jauh lebih menyukai ketenangan. Dan menulis di blog ini, adalah candu sendiri bagi saya. Saya tidak p...

Tentang Noke #29

Hari ke 150 tanpa papa. Kita baik2 aja pa. Kita sudah mulai ngepak2 barang,pa. November akhir, kita sudah jadi warga DKI Jakarta lagi. Tgl 28 nanti, mama serah terima,pa. Mama keren'kan pa? Kalo papa selalu bilang "Papa bangga sama Mama. Istrinya siapa dulu." Pa, mereka mempercayakan mama menjadi KMJ kembali. Papa tau? Ketika menerima SK itu, mama menangis. Yesus punya skenario yang tidak pernah kita duga,pa. Papa menikah diusia 31 tahun, papa meninggal diusia pernikahan ke 31 tahun. Sejak menikah dengan papa, mama menjadi PELUM. Baru diaktifkan kembali 12 tahun lalu. Dan, akhirnya diusia pernikahan ke 31 ini, mama kembali menjadi KMJ. Papa memberikan penghargaan tertinggi pada mama,pa. Mengembalikan beliau kepada posisinya sebelum menikah dengan papa. Mama bilang papa mau mama pensiun sebagai KMJ. Begitu 'kan pa? Dan lagi, Yesus mengabulkan apa yang papa mau. Siapa yang bisa menyangka dalam periode kepegawaian mama di GPIB, mama akhirnya 2 kali menjadi KMJ, per...

Ibu

Namanya Ibu. Perempuan itu dipanggil Ibu. Bukan karena beliau melahirkan mereka, namun hatinya membalut luka mereka. Namanya Ibu. Perempuan bergaun biru tua yang tampak lusuh itu, dia tidak pernah mendahulukan inginnya. Dia meniadakan maunya, demi pinta anak-anaknya. Namanya Ibu. Perempuan yang berjalan tertatih memapah jualan dipunggungnya yang kadang nyeri itu. Melawan beban dunia, memanggul mimpi anak2nya dan membawa separuh ingin suaminya. Namanya Ibu. Perempuan dengan kerutan diwajahnya, lipatan2 didahinya memeteraikan kehadirannya sebagai tiang doa dalam keluarga. Namanya Ibu. Mungkin kamu memanggilnya mama, umi, amma, moms, dan sekian banyak nama yang kamu hadirkan untuk menamainya. Tapi, dia tetap IBU. Yang padanya kehidupan dimulai. Yang melaluinya keajaiban sebuah nafas kehidupan dianugrahkan. Namanya IBU, yang ketika sakit kamu meneriakkan namanya. Ketika kehilangan sesuatu kamu memangilnya. Ketika hal buruk terjadi kamu tau dia selalu membelamu. Namanya IBU. Yang da...

Wear hi-heels

Wear hi-heels. Susah rasanya untuk tidak "menilai" seseorang yang memakai hi-heels. Kenapa? Karna dari saya SMP saya sudah belajar mengenakan itu. 16 tahun yang lalu. Sehingga berjalan dengan hi-heels sudah menjadi kebiasaan. Dan lifestyle. (*Dan karena saya jalannya memang jinjit ) Nyed, stop sombong! Ga semua orang diharuskan bisa berjalan dengan itu. (*Okay, sorry) Dulu, ketika papa mengajak kita ke salah satu acara IASKA, disana ada seorang Tante (*yang saya lupa namanya). Ketika dia melihat saya memakai hi-heels, dia langsung bilang buat saya kalo nona pake heels pastikan nona pakenya dengan sombong. Hanya 1 kalimat sederhana, pake dengan sombong! Kenapa sombong? Karna kamu harus terlihat cantik. Sehebat apapun sakit yang kamu tahan. Sepegal apapun kakimu. Sekeras apapun jeritan kelingkingmu. Satu hal, TAHAN! Be like STILLETO, wherever pain you hold on it, what they see? The beauty of it. Jadi, saran saya. Cuman saran aja sih. Maaf kalo menyinggung, jangan jala...