Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

Dengan caramu

mungkin kamu harus belajar mengucapkan rindu. mungkin kamu harus mencoba melantunkan kata sayang. mungkin kamu harus belajar menempatkan prioritas. mungkin kamu harus meredam ego. mungkin kamu harus belajar berkomitmen dengan benar. mungkin kamu harus mengerti bagaimana dunianya. mungkin kamu pelan-pelan harus belajar mengatakan cinta dengan cara yang tidak terduga. mungkin kamu, iya kamu, kamu yang keras kepala itu, harus belajar melunak untuknya, mungkin kamu, iya kamu, kamu yang biasanya diutamakan, kamu harus menekan ke-superioritasan-mu.  mungkin kamu, hm kamu, kamu yang selalu sibuk dengan duniamu, lambatkan larimu, lihat sekelilingmu, dia menunggumu. kamu boleh berkelit dengann sejuta alasan. dia pun bergeming. Kalian akan mengulang semua cerita yang lalu. Bosan. Meninggalkan. Itukan ceritamu? Bisa buat cerita yang lain kali ini? bertahan dan saling melengkapi? Berkomitmen bukan candaan. itu butuh keseriusan untuk melengkapi dan menemani. Komitmen it...

Allah perancang ajaib bagiku

  Pa, mau dengerin cerita kita hari ini? 27 Oktober. 22.15 Besok mama serah terima,pa. Ibadah utus sambut itu diawali dengan SMJ dulu, jam 07.30 Pagi banget ya,pa? Kata mama, itu sudah kebiasaan mereka disana,pa. Karna itu, mereka menyewa hotel Untuk kita. Kita dalam artinya KELUARGA BESAR. Orang sorong dan jayapura datang. 00.15 Kita sampai dihotel, check in dengan tingkat keribetan yang cukup menjengkelkan. Sangat,pa. Saya bahkan setengah berteriak untuk hal yang sebenarnya tidak penting. Heran, bisa banget dia kerja di hotel yang katanya bintang 5. Rombongan jayapura udah check in duluan. Kita beda kamar,pa. Mereka menyiapkan 2 kamar aja, yang lainnya kita bayar sendiri. Papa tau, sampe hotel kita kelaperan setngah mampus,pa. Kita terlalu capek untuk harus keluar, saya baru selesai jaga. Jadi pilihannya adalah delivery,pa. Mama sudah tidur duluan. Kita ber-4, dengan mis, makan dan tidur untuk besok. Papa tau, kita tidurnya jam 03.00. 28 Oktober...

Pintar-pintarlah berujar.

H al paling memuakkan (*bagi saya), ketika pergi ngelayat. Lalu, keluarga almarhum menceritakan sejarah penyakitnya, trus sebagai seorang medis, lo bakalan "nge-judge" segala upaya yang sudah mereka lakukan, daaan lo menjelaskan patofnya seolah2 dengan omongan lo itu bisa ngidupin lagi "orang yang tidur dipeti itu". Emang ada nyed yang kayak gitu? Banyak!!! Gini ya, lo boleh bergelar dokter atau apapun yg berhubungan dengan medis. Lo boleh ngerti segala patof, prognosis, terapi blaaa....blaaa....blaaaaa. but, ketika orang yang terkasih mereka sudah pergi, dan posisi lo cuman sebagai "pelayat", bisakan mulut lo menjadi jauh lebih pintar, dengan tidak lagi menggurui tentang hal2 yang sudah lalu. Ga usah lagi mempertanyakan segala obat, dokter dan hal2 yang sudah mereka usahakan. Ga ada gunanya, kecuali...lo adalah dokter yang biasa menangani alm. Akan jauh lebih bijak dan sopan, jika kita hanya mendengarkan. Tanpa berusaha menunjukkan "niiih gue jug...

Kasihilah Sesamamu

Hari itu saya sedang bosan. Saya memutuskan untuk mengajak RASCO jalan. Dan niat itu membawa saya hingga pusatnya JAKARTA! Saya sedang ingin jalan aja. Menikmati waktu dan hidup. Tidak, saya tidak sedang bersediih. Saya hanya ingin jalan. Ketika, saya dalam perjalanan balik. Jalanan sudah cukup lengang. Berkendara dijalan lengang-nya jakarta adalah salah satu kemewahan yang saya syukuri. Apalagi untuk saya, yang pernah menolak menyetir hanya karena stag 6 jam macet dari tebet ke depok. Gerimis turun. Lagu mengalun. Ice Choco-almond nya Starbucks adalah teman sepi yang baik. Saya menikmati sepi ingin dengan tenang. ME TIME itu menyenangkan. Tiba-tiba saya melihat KELUARGA GEROBAK itu. Mereka menepi disudut warung si bapak menutupi keluarganya dengan terpal dan membiarkan celah sedikit. Saya mengamati dari dalam mobil, si bapak duduk jongkok disamping gerobak itu. Kepalanya hanya ditutupi sisa terpal yang menjuntai keluar. Amor pernah bercerita tentang ORANG-O...

have a good day, pencuri!

24 Oktober. 05.30 Mama mendengar motor amor berbunyi. Mama bangun dan menarik horden, motor amor sudah tidak ada. Mama melihat motor amor diluar pagar. Mama bangun dan mengira, mau kemana amor sepagi itu. Saat mama mlewati ruang TV, amor sedang duduk nonton dengan tampang setengah tidur. Mama berteriak untuk amor "mor, motornya amor udah ga ada" Amor dan mama segera lari kepintu rumah dan melihat memang bener, motor sudah tidak ada. Pintu pagar terbuka. AMOR menangis histeris. Mama menenangkan amor. Mereka berdua sama-sama berteriak dengan keras. Saya dikamar, sedang membaca. Masih membaca sambil mendengarkan lagu menggunakan headseat. Mendengar teriakan dari luar, saya keluar kamar. Menemukan amor menangis dan mama menenangkannya. "motor amor hilang" Saya panik dan berlari keluar. Nihil. Itu jam 06.10. saya meneriakkan nama eset, dan amor melakukan hal yang sama. Saya adalah orang terakhir yang mengunci semua pintu dan menutup semua hor...